Rupa
bumi yang berbentuk gunung api
DIY
terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada
7o3’-8o12’ Lintang Selatan dan 110o00’-110o50’ Bujur Timur. Berdasarkan bentang
alam, wilayah DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu
satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Pegunungan
Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon
Progo, dan satuan fisiografi Dataran Rendah.
Satuan
fisiografi Gunungapi Merapi, yang terbentang mulai
dari kerucut gunung api hingga dataran fluvial gunung api termasuk juga
bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah
kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan
resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan
gunungapi aktif dengan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai obyek
penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
Karts
mendominasi struktur rupa bumi di wilayah Gunungkidul bagian selatan
Satuan
Pegunungan
Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan
batu gamping (limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan
kekurangan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah
mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato
Wonosari (dataran tinggi Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil
proses solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu gamping dan
mempunyai karakteristik lapisan tanah dangkal dan vegetasi penutup sangat
jarang.
Satuan
Pegunungan Kulon
Progo, yang terletak di Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang
lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan
lereng curam dan potensi air tanah kecil.
Satuan
Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses
pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di
bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan
Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang subur. Termasuk dalam
satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang belum
didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang dari Kulon Progo sampai
Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan
gumuk pasirnya, merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.
Dataran
Pantai Parangtritis
Kondisi
fisiografi tersebut membawa pengaruh terhadap persebaran penduduk, ketersediaan
prasarana dan sarana wilayah, dan kegiatan sosial ekonomi penduduk, serta
kemajuan pembangunan antar wilayah yang timpang. Daerah-daerah yang relatif
datar, seperti wilayah dataran fluvial yang meliputi Kabupaten Sleman,
Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul (khususnya di wilayah Aglomerasi
Perkotaan Yogyakarta) adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan
memiliki kegiatan sosial ekonomi berintensitas tinggi, sehingga merupakan
wilayah yang lebih maju dan berkembang.
Dua
daerah aliran sungai (DAS) yang cukup besar di DIY adalah DAS Progo di barat
dan DAS Opak-Oya di timur. Sungai-sungai yang cukup terkenal di DIY antara lain
adalah Sungai Serang, Sungai Progo,
Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungai Boyong-Code, Sungai Gajah Wong, Sungai Opak, dan Sungai Oya.
sumber
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta#Asal_Usul_.28Origins.29
0 komentar:
Posting Komentar